Kamis, 21 Februari 2013

PTK Dwi RUMAH PERKALIAN



MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATERI PERKALIAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA
MELALUI PENGGUNAAN PUZZLE RUMAH PERKALIAN
DALAM PENDEKATAN KOOPERATIF
SISWA KELAS IIa SEMESTER 2 SD NEGERI DABASAH 1 KECAMATAN BONDOWOSO 
TAHUN PELAJARAN 2011/2012 
  


 
  

Oleh
DWI SUWARNANING TYASTUTIK, S.Pd
NIP. 19710302 199308 2 002



UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN
KECAMATAN BONDOWOSO
SD NEGERI DABASAH 1
2012

ABSTRAKSI


DWI SUWARNANING TYASTUTUTIK, S.Pd, Maret 2012. Meningkatkan Hasil Belajar Materi Perkalian Mata Pelajaran Matematika melalui Penggunaan Puzzle Rumah Perkalian dalam Pendekatan Kooperatif Siswa Kelas IIa Semester 2 SD Negeri Dabasah 1 Kecamatan BondowosoTahun Pelajaran 2011/2012.

Kata Kunci :Puzzle Rumah Perkalian, Hasil Belajar


Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan mudah karena “siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih sejalan dan sepadan”. Dalam mengajarkan matematika, sebaiknya diusahakan agar siswa mudah memahami konsep yang ia pelajari, sehingga siswa lebih berminat untuk mempelajarinya. Jika sekiranya diperlukan media atau alat peraga yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep matematika, maka seyogyanya guru menyiapkan media atau alat peraga yang diperlukan.Berdasarkan pengalaman mengajar matematika pada kompetensi dasar operasi hitung penjumlahan semester 1 tahun pelajaran 2011-2012 hanya mencapai rerata 67 dan hanya 70% siswa mencapai nilai 70 atau >70 . Padahal kriteria ketuntasan minimal harus mencapai 85% siswa mendapat 70 atau >70. Sedangkan pada prestasi belajar siswa kompetensi dasar perkalian semester 2 tahun pelajaran 2010-2011 juga masih rendah dengan rerata 64 dan hanya 68% siswa yang mencapai nilai 70 atau >70  . Kondisi tersebut disebabkan oleh kenyataan sehari-hari yang menunjukkan bahwa siswa kelihatannya jenuh mengikuti pelajaran matematika. Pembelajaran sehari-hari menggunakan metode ceramah dan latihan-latihan soal secara individual, dan tidak ada interaksi antar siswa yang pandai, sedang, dan normal. Hal ini terbukti sebagian besar siswa mengeluh apabila diajak belajar matematika. Sering jika diberi tugas tidak selesai tepat waktu, dan lebih suka bermain dan mengobrol, alasannya pelajaran matematika memusingkan dan lain-lain.          
Permasalahan yang ingin dikaji oleh peneliti adalah Apakah  penggunaan Puzzle Rumah Perkalian dapat meningkatkan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Matematika Materi Perkalian pada Siswa Kelas IIa Semester 2 SD Negeri Dabasah 1 Kecamatan Bondowoso Tahun Pelajaran 2011/2012?
Adapun tujuan penelitian adalah (1) Meningkatkan Prestasi Belajar dalam Pembelajaran Perkalian Mata Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas IIa Semester 2 SD Negeri Dabasah 1 Kecamatan Bondowoso Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan menggunakan Permainan Puzzle Rumah Perkalian.(2) Menambah atau memperkaya media pembelajaran khususnya mata pelajaran Matematika.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) yang dilakukan di SD Negeri Dabasah 1 dengan subyek penelitian siswa kelas IIa semester 2 dengan jumlah siswa 43 orang yang terdiri dari 21 laki-laki dan 22 perempuan. Penelitian dilakukan dengan 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan KBM dan teknik pengumpulan data menggunakan testertulis, dan observasi aktivitas guru dan siswa. Sedangkan data yang diperoleh dianalisa secara statistic deskriptif. Ketuntasanbelajar yang diharapkan yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 70% atau nilai 70, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 70.
Simpulan dari penelitian ini adalah Pembelajaran dengan penggunaan media permainan rumah perkalian memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran mata pelajaran Matematika dengan materi perkalian, yang ditandai dengan peningkatan nilai ulangan harian / tes formatif siswa pada masing-masing siklus yaitu pada siklus pertama sebesar 69,53% dan pada siklus kedua sebesar 81,40% serta peningkatan ketuntasan hasil belajar klasikal pada masing-masing siklus yaitu pada siklus pertama sebesar 60,47% dan pada siklus kedua sebesar 88,37 %.
Implikasi hasil penelitian ini diharapkan agar alat peraga / media  pembelajaran ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan pembelajaran yang lebih variatif.








 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar